SAHABAT MADRASAH

Jumat, 05 Agustus 2011

Cantiknya bidadari syurga

Terheran-heran. Tapi itulah kenyataan. Seseorang yang mungkin dengan mudahnya melepas jilbabnya dan merasa enjoy mempertontonkan kecantikannya. Entah dengan alasan apa, kepuasan pribadi, materi dunia, populariti yang semuanya berujung pada satu hal, iaitu hawa nafsu yang tak terbelenggu.  Padahal… nun di surga sana, terdapat makhluk yang begitu cantik yang belum pernah seorang pun melihat ada makhluk secantik itu. Dan mereka sangat pemalu dan terjaga sehingga kecantikan mereka hanya dinikmati oleh suami-suami mereka di surga.  Berikut ini adalah kumpulan ayat dan hadits yang menceritakan tentang para bidadari surga.   Harumnya Bidadari  Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)  Kecantikan Fizikal  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Rombongan yang pertama masuk surga adalah dengan wajah bercahaya bak rembulan di malam purnama. Rombongan berikutnya adalah dengan wajah bercahaya seperti bintang-bintang yang berkemilau di langit. Masing-masing orang di antara mereka mempunyai dua istri, dimana sumsum tulang betisnya kelihatan dari balik dagingnya. Di dalam surga nanti tidak ada bujangan.” (HR. Bukhari dan Muslim)    “Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari.” (Qs. Ad-Dukhan: 54)  Abu Shuhaib al-Karami mengatakan, “Yang dimaksud dengan hur adalah bentuk jamak dari haura, yaitu wanita muda yang cantik jelita dengan kulit yang putih dan dengan mata yang sangat hitam. Sedangkan arti ‘ain adalah wanita yang memiliki mata yang indah.  Al-Hasan berpendapat bahwa haura adalah wanita yang memiliki mata dengan putih mata yang sangat putih dan hitam mata yang sangat hitam.  Sopan dan Pemalu  Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati bidadari dengan “menundukkan pandangan” pada tiga tempat di Al-Qur’an, iaitu:  “Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman: 56-58)  “Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Qs. Ash-Shaffat: 48)  “Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya.”  Seluruh ahli tafsir sepakat bahwa pandangan para bidadari surgawi hanya tertuju untuk suami mereka, sehingga mereka tidak pernah melirik lelaki lain.  Putihnya Bidadari  Allah Ta’ala berfirman,  “Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. ar-Rahman: 58)  al-Hasan dan mayoritas ahli tafsir lainnya mengatakan bahwa yang dimaksudkan adalah bidadari-bidadari surga itu sebening yaqut dan seputih marjan.  Allah juga menyatakan,  “(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (Qs. Ar-Rahman: 72)  Maksudnya mereka itu dipingit hanya diperuntukkan bagi para suami mereka, sedangkan orang lain tidak ada yang melihat dan tidak ada yang tahu. Mereka berada di dalam kemah.  **********  Baiklah…ini adalah sedikit gambaran yang Allah berikan tentang bidadari di surga. Kerana bagaimanapun gambaran itu, maka manusia tidak akan boleh membayangkan sesuai rupa aslinya, kerana sesuatu yang berada di surga adalah sesuatu yang tidak/belum pernah kita lihat di dunia ini.  Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  “Allah Azza wa Jalla berfirman, “Aku siapkan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas oleh pikiran.” (HR. Bukhari dan Muslim)  Setelah mengetahui sifat fisik dan akhlak bidadari, maka bukan berarti bidadari lebih baik daripada wanita surga. Sesungguhnya wanita-wanita surga memiliki keutamaan yang sedemikian besar, sebagaimana disebutkan dalam hadits,  “Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)  Dan lagi, seorang manusia telah Allah ciptakan dengan sebaik-baik rupa,  “Dan manusia telah diciptakan dengan sebaik-baik rupa.” (Qs. At-Tiin: 4)  Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”  Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab,  “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”  Saya bertanya, “Karana apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”  Beliau menjawab,  “Kerana solat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.” (HR. Ath Thabrani)  Subhanallah. Betapa indahnya perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebuah perkataan yang seharusnya membuat kita, wanita dunia, menjadi lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh untuk menjadi wanita shalihah. Berusaha untuk menjadi sebaik-baik perhiasan. Berusaha dengan lebih keras untuk bisa menjadi wanita penghuni surga..  apakah kita mau berusaha menjadi salah satu dari wanita penghuni surga?

Kamis, 04 Agustus 2011

Ramadhan,bulan yang menjana amalan bersedekah..Jangan biarkan Ramadhan pergi tanpa melahirkan keghairahan untuk bersedekah.

 

AMALAN bersedekah yang amat dianjurkan Islam dan akan mendapat ganjaran pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Rasulullah SAW sentiasa menunjukkan teladan kepada umatnya dalam perbuatan bersedekah. Sabda Rasulullah yang bermaksud, “Jagalah kalian dari neraka, meskipun hanya dengan separuh kurma.’ (Hadis Bukhari).

Di sini jelas kepada kita bahawa Islam sangat menekankan kepada amalan bersedekah dan nilai sedekah itu tidaklah hanya tertakluk kepada banyaknya yang dihulurkan seseorang, akan tetapi terletak pada nilai keikhlasan niat di hati.

Dalam sebuah hadis yang lain Nabi SAW bersabda yang bermaksud, “Barang siapa yang bersedekah sebesar biji kurma dari hasil yang baik dan Allah SWT hanya menerima sesuatu yang baik saja. Nescaya Allah SWT akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, lalu memeliharanya untuk diberikan kepada pemiliknya sebagaimana salah seorang daripada kalian memelihara anak kudanya hingga (pahala sedekahnya itu) menjadi seperti gunung”. (Hadis Bukhari).

Begitulah indahnya ajaran Islam yang menggalakkan umatnya bersedekah dan Allah SWT sendiri menjamin pahala untuk orang yang mengamalkannya sebagai agenda kehidupan mereka.

Menyentuh aspek bersedekah, Islam tidak pernah mengehadkan tempoh masa malahan boleh dilaksanakan pada bila-bila masa saja mengikut kemampuan seseorang. Namun demikian, amalan bersedekah yang paling afdal di sisi Allah SWT ialah ketika bulan Ramadan.

Ini dapat kita perhatikan menerusi satu hadis Nabi bermaksud, dari Ibnu Abbas, berkata: “Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan dan lebih besar kedermawannya pada bulan Ramadan ketika Jibril menemuinya. Jibril biasanya menemuinya setiap malam Ramadan, lalu tadarus al-Quran (dengan Nabi SAW). Sungguh Rasulullah ketika ditemui Jibril menjadi orang yang lebih bermurah hati dalam memberikan kebaikan, sehingga lebih banyak daripada tiupan angin.’ (Hadis Bukhari dan Muslim)

Jadi berasaskan kepada hadis itu dapat disimpulkan bahawa kita sebagai umat Islam sangat dituntut dalam membudayakan amalan bersedekah, lebih-lebih semasa menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan yang penuh berkat itu.

Lagi Fadhilat Sedekah Baca DiBawah

1. Hadith daripada Abu Hurairah ra, katanya : Aku dengar Rasulullah saw bersabda : “Jangan kamu tolak orang yang meminta walaupun dia kafir.” Kata seorang sahabat : Ya Rasulullah! Bahawa kami bersedekah dengan sesuatu dari harta kami kepada orang kafir : Jawab Nabi : “ Bahawa mereka adalah makhluk Allah, sebenarnya sedekah itu jatuh pada tangan kudrat Tuhan yang Rahman.”

2. Malaikat berseru : Hai Tuhanku! Segerakanlah gantikan harta orang yang bersedekah dan segerakanlah bala bagi orang yang enggan ( bakhil ) bersedekah hartanya . (Al-Hadith)

3. Sedekah bersembunyi itu memadamkan kemarahan Tuhan dan sedekah berterang-terangan itu pengadang neraka. (Al-Hadith)

4. Kata ulama : Sedekah itu 10 kepujian, lima di dunia dan lima di akhirat .

· Lima di dunia

- Mencucikan hartanya

- Mencucikan badannya

- Menolak bala dan penyakit

- Menggembirakan orang miskin dan mengembirakan orang mukmin adalah semulia-mulia amal .

- Berkat hartanya dan diluaskan Allah rezekinya .

· Lima di akhirat :

- Dinaungkan Allah orang yang bersedekah di hari Qiamat ketika sangat panas

- Ringan hisabnya

- Berat timbangannya (amalan) di akhirat

- Mudah melalui titian Siratal-Mustaqim

- Bertambah darjatnya di dalam syurga

5. Sedekah itu menutup tujuh puluh pintu kejahatan

(Al-Hadith )

6. Takutlah neraka walaupun dengan bersedekah sebelah kurma, kiranya tidak berupaya, maka bercakaplah dengan perkataan yang baik (menjadi sedekah juga bagimu ) (Al-Hadith)

7. Bersedekahlah kamu ke atas dirimu dan atas orang yang mati daripada kamu walaupun dengan semangkuk air. Kalau tiada berkemampuan, bacalah satu ayat Kitab Allah, kalau tidak tahu membacanya, maka berdoalah kamu kepada mereka dengan minta diampuni dan dirahmati Allah kepada mereka .

8. Jangan menghinakan berbuat kebajikan (sedekah) walau sedikit sekalipun. Bersedekahlah pada awal-awal hari, kerana bala itu tiada melangkah ia akan sedekah. Apabila dating peminta sedekah kepadamu, janganlah ditolak akannya dengan jahat walaupun sedikitpun. Berbahasalah dengan manis muka. Jangan mencaci dan menengking kepada peminta sedekah, kerana dosamu menyakiti hatinya lebih besar dosanya daripada pahala sedekahmu itu separuh daripada hartamu. Dan jangan kamu menolak orang yang mula-mula meminta padamu itu, kerana kadang-kadang dating kepadamu itu bukan manusia, hanya jin hendak melihat betapa kamu lakukan pada barang yang diberi Allah daripada nikmatNya (rezeki) kepadamu .

9. Barangsiapa menengking kepada peminta sedekah nescaya ditengking akannya oleh Malaikat pada hari Qiamat . (Al-Hadith)

10. Maskahwin bidadari itu (sedekah) segenggam buah kurma dan sebelah roti . (Al-Hadith)

11. Tiada kurang harta dari sedekahnya itu. (Di dunia ditambah berkat hartanya dan menolak bala, di akhirat diberi pahala, diampun dosanya dan dikurniakan Syurga ) (Al-Hadith)

12. Sabda Nabi saw :

.

“ Sedekah itu adalah sesuatu yang amat besar.”diulangi oleh Nabi tiga kali .(Begitu sekali Nabi menekan kebesaran kelebihan bersedekah )

13. Sedekah menolak bala dan memanjangkan umur ( Al-Hadith )

14. Dari sebuah Hadith mengisahkan : Bahawa seorang membuat jamuan (kenduri) maka Allah menyuruh dating Malaikat empat puluh hari sebelum diadakan jamuan. Malaikat itu merupakan burung putih, dua sayapnya panjang di antara masyriq dan maghrib. Dia berhenti di pintu rumah, lalu menyeru ahli rumah, lalu dijawab oleh Jibril : Apa maksudmu dengan ahli rumah itu? Maka jawab Malaikat itu : Aku diutus oleh Allah kepada ahli rumah ini untuk menggembirakan mereka bahawa jamuan (kenduri) mereka pada hari…. Inilah rezeki bersamaku dari syurga dan bersama burung itu surat termetri pada mulutnya. Bertanya Jibril : Surat apakah ini? Jawabnya : Di dalamnya tertulis mereka ahli rumah itu terlepas daripada neraka. Lalu diambil oleh Jibril surat itu dan dibukanya –tertulis di dalamnya : “ Allahul Wahidul Qahhar melepaskan ahli rumah daripada api neraka . Bagaimana, adakah menggembirakan engkau? Jawab Jibril : Ya, menggembirakan aku-gembira Jibril dan bercahaya mukanya kerana umat Nabi Muhammad saw terlepas daripada api neraka. Kata Jibril : Allah utuskan aku, bahawa aku tulis bagi mereka beberapa kebajikan, aku gugurkan mereka beberapa kejahatan, aku angkatkan mereka beberapa darjat sehingga berhenti jamuan itu. Maka Allah ampunkan dosa-dosa mereka yang hidup dan yang mati dari ahli rumah itu dan yang hadir dalam jamuan itu .

(dari kitab Raudhul Ulama’)

15. Orang yang taat kepada Allah dengan lidahnya dan taat kepada ibu bapanya, tetapi bakhil- ia tiada bersedekah, maka ia diazab atas dosa bakhilnya di akhirat. Dia dimasukkan ke dalam neraka .

16. Berfaedah sedekah apabila sedekahnya daripada harta yang halal, maka diampunkan dosanya, diberi pahala kepadanya, dilepaskan daripada bala, dilepaskan daripada neraka dan dimasukkan ke dalam syurga. Apabila ia bersedekah dengan harta yang haram tiadalah apa-apa faedah baginya melainkan azab Allah ke atasnya, kerana memberi yang haram kepada orang. Bersabda Nabi saw :

“ Di dalam neraka jahanam ada sebuah rumah yang bernama ‘Baitul Huzni’ disediakan oleh Allah bagi orang yang bersedekah daripada harta haram.”

( Al-Hadith )

17. Telah bersabda Nabi saw :

“ Orang yang memberi makan atau sedekah dengan satu suap daripada yang haram maka Allah akan memberi kepadanya daripada besi yang dihancurkan daripada api neraka jahanam hingga cair seperti air. Apabila dimakannya putuslah isi perutnya. Masuk makanan itu daripada mulutnya, keluar daripada duburnya. Maka berserulah Malik Zabaniah : Inilah balasan orang yang berusaha mendapatkan rezeki yang haram dan memakan ia daripadanya dan bersedekah ia daripadanya.” (Al-Hadith)

18. Yang lebih afdal bersedekah ialah barang yang disayanginya. Firman Allah Taala : “ Tidak kamu peroleh kebajikan sehingga kamu belanjakan (sedekah,hadiah) dari apa yang kamu sayangi .”

( Al-Quran )

Lapan Kelebihan Bulan Ramadhan.......

1.Dibelenggu para syaitan dan jin.

Menurut Imam As-Syafie hanya jin dan syaitan yang bengis sahaja dibelenggu, manakala yang lain masih bebas lalu kerana itu masih terdapat yang membuat maksiat di bulan ini.

“Apabila tiba awal malam dalam bulan Ramadhan, diikat semua syaitan dan jin-jin yang derhaka,….(Riwayat at-Tirmizi dan Ibn Majah)

Menurut Imam Abu Hanifah pula, semua jin dan syaitan dibelenggu. Namun masih ada orang melakukan kejahatan kerana syaitan telah menggunakan 11 bulan untuk menerapkan nilai-nilai buruk dalam diri kita. Kebiasaan buruk ini mampu mendorong seseorang kearah kejahatan walau di ketika Syaitan di belenggu.Jadi dalam 1 bulan inilah kita harus ambil peluang utuk menyucikan segalanya.

Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda; “Apabila masuk bulan Ramadhan terbukalah pintu-pintu syurga dan terkuncilah segala pintu neraka manakala sekelian syaitan dirantai dan dibuka segala pintu rahmat.”(Bukhari & Muslim)

2. Amalan sunat diberi pahala fardhu dan fardhu diganda 70 kali.

“ Menunaikan yang sunat diberi balasan pahala fardu dan amal fardu diberi balasan 70 kali ganda. Sebagai contoh solat Jumaat, sekiranya ada 5 kali Jumaat pada bulan itu, maka 5 x 70 = 350 Jumaat di luar Ramadhan, bersamaan 7 tahun solat jumaat. Pahala solat Jumaat sama dengan pahala haji bagi orang miskin yang tidak mampu mengerjakan haji. Solat Jumaat pada minggu akhir Ramadhan adalah solat Jumaat yang istimewa. Qadha solat fardhu juga diberi 70 kali ganda pahala. Sedekah RM1 dalam bulan Ramadhan adalah sama dengan RM70 di luar Ramadhan.

Daripada Salman r.a. ia berkata: Telah berkhutbah Rasulullah S.A.W. pada hari terakhir bulan Syaaban dan sabdanya:- Wahai manusia sesungguhnya telah datang kepada kamu satu bulan yang agung lagi penuh keberkatan (bulan Ramadhan) iaitu bulan yang ada padanya satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, bulan yang Allah jadikan berpuasa padanya suatu kewajipan dan berqiamullail (beribadat pada malam-malamnya) sebagai amalan sunat. Sesiapa yang mendekatkan dirinya kepada Allah pada bulan itu dengan melakukan amalan kebajikan (amalan sunat) maka ia mendapat pahala seperti melaksanakan perintah yang wajib dan sesiapa yang melakukan suatu amalan yang wajib pada bulan Ramadhan maka ia mendapat pahala seperti orang yang melakukan tujuh puluh (70) amalan fardhu.”.

Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad s.a.w., sabdanya: “Apabila bermula malam yang pertama dari bulan Ramadhan .. menyerulah malaikat, katanya: “Wahai orang-orang yang mahukan kebaikan! Tampillah mengerjakannya dan wahai orang-orang yang hendak melakukan kejahatan! Berhentilah dari meneruskannya; (ketahuilah), Allah Taala banyak membebaskan orang-orang yang dijanjikan dengan neraka – daripada memasukinya”. Seruan dan keampunan yang demikian, diberikan pada tiap-tiap malam (dalam bulan Ramadhan).” (Riwayat Tirmizi dan Nasa’i)

3. Pintu neraka ditutup.

Pada bulan Ramadhan, kepanasannya tidak sampai ke alam barzakh (alam perantaran). Seksaan dihentikan pada bulan ini. Sesiapa yang mati dibulan Ramadhan tidak diseksa dan disoal oleh Malaikat Mungkar dan Nakir. Ada yang berpendapat ia ditangguh sehingga lepas Ramadhan.

4. Dibuka semua pintu syurga.

Dari Abu Hurairah r.a., bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila datang bulan Ramadhan, terbukalah pintu-pintu syurga”.
(Hadith Sahih – Riwayat Bukhari). Banyak rahmat diturunkan pada bulan ini. Orang mukmin ditambah rezekinya seperti makanan yang sedap-sedap semuanya ada di bulan ini. Orang-orang miskin juga dapat menikmatinya pada bulan ini.

5. Allah perhiaskan syurga.

Allah percantikkan syurga yang sememangnya cantik. Bagaimana? Tidak terfikir oleh akal manusia. Bidadari berpantun minta disegerakan bertemu bakal suaminya di syurga.

Bahawa syurga berlenggang-lenggang ia dan berhias dari setahun ke setahun kerana masuknya bulan Ramadhan . Pada awal bulan Ramadhan bertiup angina di bawah Arasy dan bergeraklah daun kayu dengan longlai di bawah syurga, terdengarlah desiran daun kayu, hembusan bayu syurga yang teramat indahnya, seni rentak lagunya menawan seluruh perasaan nurani. Maka berhiaslah bidadari sekaliannya hingga berdirilah di atas puncak mercu syurga itu, lantas bersuaralah bidadari : Adakah orang yang hendak meminang kami kepada Allah ? Lalu bidadari lain pula bertanya : Apakah nama malam ini ? Jawab Malik Ridhwan , hai bidadari yang cantik manis, inilah malam Ramadhan .

6. Dilepaskan tahanan neraka

Dalam bulan Ramadahan (di akhirat juga masih ada bulan Ramadhan) Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda (yang ertinya): “Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo’a akan dikabulkan do’anya.”

7.Ramadhan ialah tetamu yang mendatangkan keampunan Allah


Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw bersabda yang bermaksud: Telah datang kepadamu Ramadan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya, telah datang kepadanya bulan puasa yang membawa segala rupa keberkatan, maka alangkah mulianya tetamu yang datang itu.” Layanlah tetamu mengikut apa yang dia suka, misalnya jika dia suka makan ikan, hidangkanlah masakan ikan. Sepertimana orang yang melayan tetamu dengan baik, seluruh ahli rumah itu akan diberi keampunan setelah tetamu itu pulang, begitu juga Ramadhan, jika kita mengikut kehendak dan disiplin yang ditetapkan pada bulan itu, maka kita juga akan mendapat keampunan.


Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad s.a.w. sabdanya: “Sesiapa yang mengerjakan puasa bulan Ramadhan dengan keadaan beriman dan mengharapkan rahmat Allah Taala, nescaya diampunkan baginya dosa-dosanya yang telah lalu“. (Hadith Sahih – Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan beramal dengannya dan perbuatan liar yang lazimnya dilakukan oleh orang-orang jahil, maka tiada bagi Allah sesuatu hajat tentang ia meninggalkan makanannya dan minumannya”.(Hadith Sahih – Riwayat Bukhari dan Abu Daud)“

8. Tawaran Pengampunan dosa lepas dan akan datang (2 tahun)


Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad s.a.w. sabdanya: “Sesiapa yang mengerjakan puasa bulan Ramadhan dengan keadaan beriman dan mengharapkan rahmat Allah Taala, nescaya diampunkan baginya dosa-dosanya yang telah lalu“. (Hadith Sahih – Riwayat Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah r.a berkata: “Adalah Rasulullah SAW menggalakkan qiyamullail (solat malam) di bulan Ramadhan tanpa memerintahkan secara wajib, baginda bersabda: “Sesiapa yang solat malam di bulan Ramadhan kerana beriman dan mengharapkan pahala daripada Allah, maka diampuni baginya dosa yang telah lalu.”

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahawa Ar-Rasul SAW telah bersabda: Sesiapa yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan diampunkan dosanya yang telah lalu dan dosanya yang akan datang, sesiapa yang menghidupkan qiyamullail dengan penuh keimanan dan keikhlasan akan diampunkan dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

diharapkan ramadhan pada kali ini lebih baik dari tahun-tahun lepas insyaallah, kepada semua selamat menyambut bulan ramadhan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...